Nalom

Anakku yang sulung ini bernama Robby Marnalom Yosafat. Kami memanggilnya dengan Nalom, walaupun teman-teman dan guru-gurunya disekolah selalu memanggil dengan Robby. Lahir di era kekhawatiran dunia IT dengan bug Y2K-nya, tepatnya 19 Januari 2000. Saat ini sudah berumur 9 tahun dan bersekolah di Sekolah Dasar Bahtera Hayat, kelas 3.
Sejak masih di TK hingga saat ini selalu mendapat rangking di kelasnya. Anak laki-lakiku ini sangat pemalu, dan menurutku sangat sulit untuk berinteraksi dengan orang yang baru dikenalnya. Aku sendiri merasa kesulitan untuk bisa mengerti apa yang diinginkannya.

Pernah suatu ketika dia minta dibelikan sandal Carvil. Aku mengiyakan permintaanya. Nah pergilah kami berdua untuk membeli sandal tersebut. Di Plaza Aviari kami coba mencari sandala tersebut. Ada sih, namun kekecilan untuknya. Begitu juga merek-merek lain yang sejenis atau semodel dengan yang diinginkannya. Ada Merek, New Era, ada juga yang merek biasa-biasa, namun semua size yang ada malah size kecil dan size yang kebesaran untuknya. Gagal di Aviari Plaza kami tak putus asa, semua toko sepatu yang ada di pusat perbelanjaan Aviari dan Pasar Aviari kami ubek-ubek, namun dia hanya diam tak mengiyakan. Nah ada satu toko disekitar pasar Aviari itu. Sandal Carvil yang diinginkannya kebetulan ada, sizenya juga pas. Namun ketika sudah mau dibungkus, eh..dia nya jadi gak mau. Aku bingung kenapa jadi gak mau, ditanyain dia hanya diam membisu. Sampai akhirnya aku yang putus asa, trus kuputuskan untuk pulang. Sampai di rumah aku bilang sama mamanya, “Pusing cari sandalnya, ditanyain diam aja, Kau saja lah yang cari.”.
Setelah di selidiki mamanya, dia gak mau sandal carvil yang ketemu di toko tadi dikarenakan gak ada hadiah mainan teropongnya. Oalah... ini mau cari sandal apa mau cari mainan teropong.