zwani.com myspace graphic comments

Fenomena Medis: Mengapa Orang Batak Jago Nyanyi?

Sabtu kemarin sehabis mengantarkan anakku Nalom ke sekolah, kedua adiknya Joel dan Netha selalu berkicau menyanyikan lagu yang didengarkannya ketika kami menyempatkan mengikuti upacara peringatan Hardiknas di sekolah abangya. "Indonesia....merdeka..merdeka...hiduplah indonesia merdeka...". Itulah kata-kata yang diingatnya ketika lagu Indonesia raya itu dinyanyikan pada saat upacara itu. Ya, anakku yang masih kecil-kecil itu sudah menunjukkan bahwa kebiasaan menyanyi senantiasa hadir dalam kehidupan orang batak. Aku jadi berpikir apakah orang batak terlahir dengan membawa kemampuan untuk bernyanyi. Iseng aku surf di internet, dan ketemu tulisan ini. Tulisan ini setidaknya bisa memberi pencerahan mengapa orang batak bisa dibilang jagu bernyanyi. Tulisan ini dtulis oleh: Leonardo Paskah Suciadi, diambil dari rapolo.wordpress.com

Orang Batak jago nyanyi, wah itu sih sudah seantero Nusantara sudah tau. Indonesia Idol pada season pertama pernah merasakan kemegahan suara seorang Joy Tobing, selain itu ada banyak penyanyi top di negeri ini yang merupakan etnis Batak. Orang Batak, Manado, dan Ambon memang terkenal akan manisnya suara mereka.

Saya sendiri baru benar-benar percaya hal tersebut setelah bercokol di Medan. Ada satu hal yang saya rasakan sedikit berbeda antara misa di gereja saat di Jakarta dengan di Medan. Di Jakarta umatnya sangat banyak tapi suaranya cukup lantang setiap kali menyanyi. Sedangkan selama misa di Medan, saya kira umatnya jauh lebih sedikit setiap misa tapi suaranya itu loh…menggelegar! Bahkan tidak heran jika sebagian umat, yang kebanyakan memang orang Batak, masih terus bernyanyi atau bersenandung usai misa, saat melangkah keluar dari lapangan parkir atau menunggu angkot.

Saya menjadi cukup penasaran akan hal tersebut, apa sih yang bisa membuat suara orang Batak itu kencang-kencang, entah memang merdu atau lumayan merdu. Sebagai seseorang yang bergerak di bidang science, maka saya tertarik untuk melakukan observasi kecil-kecilan. Ketika sedang memiliki waktu luang di kamar ICU maka saya seringkali main ke unit radiology di rumah sakit kami. Disana saya mencari foto-foto rongten kepala yang dilakukan sepanjang hari. Sambil bertanya dengan spesialis radiologinya, saya mencoba mengumpulkan dan menyimpulkan foto-foto kepala pasien yang orang Batak. Dan tebak apa yang dapat kami (saya dan dokter radiology) simpulkan dari observasi amatir tersebut ? Ternyata orang-orang Batak kebanyakan memiliki rongga sinus wajah yang relative lebih besar daripada orang-orang pada umumnya.

Sebagai penjelasan, tulang wajah kita diciptakan oleh yang diatas tidak berupa tulang yang padat 100% melainkan di beberapa lokasi terdapat rongga kosong yang disebut sinus. Secara umum ada 4 pasang sinus di wajah kita yaitu sinus frontalis (dahi), maksilaris (pipi), ethmoidalis (hidung) dan sphenoidalis (dasar otak). Sudah lama hal tersebut diketahui di dunia medis tapi sudah lama pula kami tidak mengetahui dengan pasti apa fungsi rongga-rongga aneg tersebut, karena prinsipnya apa yang dibuat Tuhan tidak pernah tanpa penjelasan yang mengagumkan. Salah satu teori mengatakan bahwa sinus-sinus tersebut berperan penting dalam resonansi saat bersuara atau bernyanyi.

Dalam dunia tarik suara saya kira ada 3 hal dasar yang penting dimiliki oleh seorang penyanyi yaitu segi teknik menyanyi termasuk teknik pernapasan, timbre (warna suara) yang mungkin berupa bakat bawaan dan resonansi (segi organik atau anatomik). Resonansi ini sudah lama diduga berkaitan dengan suara-suara yang berdentang di dalam rongga-rongga sinus. Dan bisa jadi rongga sinus yang besar-besar dari rekan-rekan kita yang orang Batak membuat resonansi mereka jauh lebih baik sehingga suara mereka lebih menggelegar saat menyanyi. Tapi tentunya untuk benar-benar menjadi penyanyi kita tidak harus membutuhkan resonansi yang besar semata melainkan juga segi teknis dan juga timbre yang khas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar