zwani.com myspace graphic comments

Hati yang gembira adalah obat

Renungan hari ini, Sabtu 9 Mei 2009

Dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus, (1Tes.1.6b)

Jemaat Tesalonika adalah jemaat yang sudah matang dan dewasa dalam iman kepercayaannya, sebagai pengikut Kristus. Kematangan dan kedewasaan iman tersebut tnetulah tidak luput dari pergumulan dan penderitaan yang kerap meeka hadapi. Namun Paulus meyaksikan bahwa sekalipun mereka sering menghadapi pergumulan, namun semangat untuk tetap setia mengikut Kristus tetap menyala-nyala dalam hati mereka.

Tak berbeda jauh dengan jemaat mula-mula itu, jemaat sekarang (kita) juga tidak lah lantas menjadi bebas dari penderitaan dan pergumulan. Walaupun mungkin ragam pergumulannya sudah bebeda namun kadar pergumulan tetaplah sama. Masalah yang dihadapi oleh jemaat sekarang boleh dibilang datang dari dua arah. Masalah yang datang dari luar dan masalah yang datang dari dalam diri sendiri.

Masalah yang datang dari luar bisa dicontohkan seperti keadaan ekonomi yang semakin susah, kebebesan dalam beribadah yang semakin ditindas. Masih segar dalam ingatan akan banyaknya gereja-gereja yang dibakar, di rusak, jemaat yang dikejar, di teror dan dibunuh. Rumah-rumah ibadah yang ditutup paksa, bahkan beberapa minggu yang lalu di kota Depok, Sebuah gereja HKBP yang sudah sekian puluh tahun berdiri, menjadi saksi dan juga ikut dalam pertumbuhan pembangunan di kota tersebut harus ditutup paksa oleh oknum-oknum yang tidak menyukai berkembangnya jemaat dan didukung pula oleh pimpinan daerah (walikota) Depok dengan menerbitkan surat pencabutan IMB gereja dengan alasan meresahkan. Hal yang diluar akal sehat, bila ditilik gereja tersebut sudah lebih dari 30 tahun berdiri. Namun inilah realita, bahwasanya kehidupan tidaklah mulus-mulus amat. Itu baru sedikit contoh permasalahan yang datang dari luar.

Masalah yang datang dari dalam, juga ternyata tidaklah tangung-tanggung menohok kelangsungan hidup berjemaat. Banyaknya terjadi perpecahan ditubuh Kristus ini tak pelak menghasilkan kubu-kubu yang saling berseteru. Meproklamirkan kebenaran dan keberhasilannya. Belum lagi di satu gereja, pertumbuhan kerohanian para jemaatnya semakin meredup hanya karena ulah para penetua, pengerja, pendeta, bahkan para rohaniawannya. Keengannan para penetua dan pelayan Tuhan ini dalam transparansi manajemen pelayanan dan manajemen keuangan justru memancing curios jemaat. Itu semua adalah contoh kecila dari pergumulan yang dihadapi oleh jemaat.

Tapi sekali lagi Firman Tuhan menguatkan kita.”Dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus”. Ungkapan dalam bahasa batak yang sering kita dengar terdengar akrab di telinga, “pasu-pasu na godang, ima roha na sonang”. Yup, dengan hati yang sukacita, berkat Tuhan senantiasa mengalir dan memberi kekuatan kepada kita untuk berdepan dengan pergumulan. Ini bukanlah kata-kata kosong. Banyak sudah bukti yang meyaksikan hal ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar