zwani.com myspace graphic comments

Tidakkah Allah patut ditinggikan dengan sorak-sorai

Renungan hari ini

Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi. (Mazmur 66:1)


Ya, pujilah Allah dengan bersorak-sorai, penuh gegap gempita. Ibarat seorang Raja yang baru pulang dari medan pertempuran dengan membawa kemenangan, demikian gemuruh dan gegap gempitanya rakyat menyambut dengan mengelu-elukan kebesarannya. Begitu jugalah pujian kepada Allah, penuh dengan gegap gempita.

Mengapa pula kita harus memujinya penuh dengan sorak-sorai? Karena pekerjaannya yang luar biasa. Kok...? Ya itu benar.

Ketika engkau sudah nonton tv, engkau bermain-main dengan handphone, berkutet dengan komputer dan internet, dan berinteraksi dengan segala kemajuan teknologi, mungkin kau akan berpikir, kok bisa ya sedemikian maju. Atau ketika engkau melihat bangunan-bangunan tinggi menjulang ke langit, jembatan maha panjang yang menjadi jalan lintas di laut menghubungkan pulau yang satu dengan yang lain, mungkin engkau pun akan terkagum-kagum dengan buatan manusia itu. Tapi coba bandingkan gunung-gunung tinggi yang menjulang di angkasa, yang selalu ditutupi oleh salju maha dingin, atau rimba-rimba yang menghijau penuh dengan margasatwa, atau laut maha luas yang penuh dengan keindahannya. Setandingkah? Tak ada seberapanya toh.

Atau ketika engkau menaiki pesawat terbang melintasi satu pulau dengan pulau, tentu engkau akan berkata luar biasa buatan manusia ini. Tapi coba bandingkan dengan burung-burung yang terbang di angkasa tanpa bantuan tenaga motor, hanya mengandalkan kepak sayap dan kantong udaranya, bisa berkembang biak, beranak pinak, bisa menukik tajam ke laut untuk menyambar makanannya. Setandingkah? Tidak. Tak sehabat burung-burung itu toh.

Ya kemajuan itu harus kita terima, bahkan harus kita kembangkan lebih lagi. Tapi ingatlah ada Allah di balik itu semua, yang memberikan kemajuan pikiran bagimu. Ada Allah yang hanya sekedipan mata bila Dia menginginkannya maka dia bisa mencabut pikiranmu itu, atau bisa mencaput nafasmu, dan engkau pun tinggallah menjadi seonggok daging tak berdaya. Ihh...seram.. !

Ya, benarlah bahwa Allah itu adalah Allah yang dahsyat, Allah yang luar biasa. Tidakkah patut Dia ditinggikan dengan eluan dan sorak-sorai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar