Renungan hari ini (Sabtu, 2 Mei 2009)FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. (Mazmur 119:105)
Pelita Menurut Kamus Besar Indonesia adalah Lampu yang berbahan bakar minyak. Dijaman dulu ketika listrik belum diketemukan maka penerangan hanya mengandalkan pada pelita. Malam yang gelap bisa diterangi oleh pelita. Ketika orang hendak berjalan dimalam hari, maka dia membutuhkan pelita, yang bisa memancarkan cahaya untuk menerangi jalannya.
Demikianlah ungkapan sang Pemazmur, yang mengibaratkan Firman Allah seperti sebuah pelita. Ketika seseorang yang mengarungi kehidupan, itu ibarat orang yang berjalan dalam kegelapan. Kegelapan? Ya..kegelapan. Gelap disini dimaksudkan adalah ketidaktahuan. Ketidaktahuan arah mana yang mau dituju. Ketidaktahuan jalan mana yang harus dilewati. Ketidaktahuan apa yang harus dilakukan. Oleh karena itu butuh Pelita, yaitu Firman Allah. Kok..? Ya, karena Firman Allah itu berisi nasehat yang baik, berisi perintah yang harus dilakukan, berisi larangan yang harus dijauh, berisi ajaran yang baik, yang juga bisa memberikan kekuatan, memberikan penghiburan.
Satu lagi, pelita itu bisa juga kehabisan minyak. Nah bila pelita itu kehabisan minyak, tentu cahayanya akan memudar dan akhirnya padam. Kalau pelita sudah padam, tentunya akan gelap lagi. Kalau sudah gelap, mau kemana lagi melangkah? Supaya Pelita itu tidak padam, isilah minyaknya. Ya, supaya pelita kakimu tidak padam, dan jalanmu tidak gelap, senantiasalah baca Firman Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar